Cerita yang Menjadikan Hari Ayah

Bersumber dari seorang putri yang bernama Sonora Smart Dodd, anak dari William Jackson Smart yang merupakan seorang duda. Berawal dari sebuah khotbah di gereja tentang Hari Ibu, lalu Sonora membuat ide untuk perayaan ulang tahun ayahnya pada tanggal 5 Juni dan ia mendesak beberapa gereja di daerahnya untuk membuat perayaan Hari Ayah pada tanggal tersebut untuk menghormati para ayah di seluruh dunia. Sonora merasa peran atau sosok ayah dalam kehidupan anak-anaknya juga harus diberikan apresiasi. Selain itu, untuk mengakui kontribusi sosok ayah kepada masyarakat dan keluarganya masing-masing. Ketika usahanya tidak berjalan mulus dikarenakan beberapa kendala. Sehingga, perayaan tersebut ditunda dan akhirnya ditetapkan pada tanggal 19 Juni 1910 sebagai Hari Ayah Sedunia di negara bagian Washington dan peresmian Hari Ayah tersebut pada 19 Juni 1972 dan menetapkan sebagai hari libur nasional oleh Presiden Richard Nixon.

Tanggal 12 November menjadi Hari Raya Nasional untuk negara Indonesia. Hal ini, berawal pada saat PPIP (Perkumpulan Putra Putri Pertiwi) sedang merayakan Hari Ibu di Solo dengan mengadakan perlombaan menulis surat untuk Ibu. PPIP memberikan deklarasi untuk Hari Ayah Nasional ditetapkan pada tanggal 12 November 2006 dengan semboyan “Semoga Bapak Bijak, Ayah Sehat, Papah Jaya”. Deklarasi tersebut juga dilakukan di Maumere, Flores, Nusa Tenggara Timur dan diadakan acara lomba menulis surat untuk ayah. Presiden SBY dan Bupati di 4 penjuru Indonesia yaitu Sabang, Sangir Talaud, Merauke, dan Pulau Rote menetapkan 12 November menjadi Hari Ayah Nasional. Hal itu dilakukan untuk mengakui dan menghargai figur seorang ayah dalam keluarga dan sosok ayah yang memiliki bahasa kasih dan cintanya sendiri untuk anak-anak mereka. Selain itu, peran ayah begitu penting dalam kehidupan anak-anak baik secara mental, emosional, finansial, sampai spiritual. Makna dari perayaan ini adalah agar anak-anak memahami pentingnya peran atau sosok seorang ayah dalam kehidupan berkeluarga. Dimana para ayah banting tulang karena tidak ingin anaknya sengsara di kemudian hari dan untuk masa depan keluarganya. Sehingga tercetusnya Hari Ayah ini sebagai bentuk pengakuan akan kontribusi peran seorang ayah dalam tumbuh kembang anak-anak mereka. 

Penulis: Pricilla Irine Aviliani Jehama

Editor: Laurentia Rani Sekarwangi

Referensi:

Sejarah Hari Ayah Sedunia (2022 Juni 19). Diakses pada November 2022, https://news.detik.com/berita/d-6135485/happy-fathers-day-twibbon-dan-sejarah-hari-ayah-sedunia-19-juni

Kisah Lahirnya Hari Ayah Nasional (2019 November 19). Diakses pada November 2022,https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20191112162206-33-114681/dirayakan-12-november-ini-kisah-lahirnya-hari-ayah-nasional

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *