KERETA TIBA PUKUL BERAPA

-Daniel Bakti Sianturi-

Lagu ini tercipta berawal dari masa muda seorang Iwan Fals. Isi dari lagu ini berupa kritik atas jadwal kereta kala itu yang sering mengalami keterlambatan. Lagu ini tercipta karena kisah pribadi yang dialami oleh Iwan Fals sendiri. Kala itu Iwan hendak menjemput temannya di suatu stasiun kereta. Akan tetapi kedatangan kereta temannya tidak sesuai dengan waktu yang seharusnya. Padahal jauh sebelum itu, Iwan berusaha keras untuk berangkat lebih awal agar dapat menjemput temannya tepat waktu. Sampai-sampai ia menerobos lampu merah dan tertangkap oleh polisi lalu lintas. Namun setelah sampai stasiun, keretanya terlambat. Hal yang lebih parahnya, dua jam sudah hal yang biasa dalam keterlambatan kedatantan kereta.

Jika dibandingkan dengan masa kini, fenomena tersebut ternyata masih kerap dijumpai. Dengan kata lain tidak ada perbedaan antara masa lalu dan masa sekarang. Kenyataannya, saya seringkali menjadi korban atas keterlambatan kereta. Beberapa kali di saat saya ingin bepergian menggunakan transportasi kereta api, fenomena keterlambatan kereta masih sering ditemui. Tidak peduli jika hanya 10-15 menit terlambat. Tetap saja terlambat. Tentu saja kerugian yang paling dirasakan adalah waktu. Saya yang telah tiba di stasiun lebih awal, ternyata harus menunggu sedikit lebih lama karena kereta terlambat. Otomatis waktu sampai di kota tujuan terlambat dari yang sudah dijadwalkan. Maka dari itu, perlu bagi para pemangku kepentingan untuk melakukan pembenahan atas permasalahan yang ada.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *