Pajak Pertambahan Nilai (PPN) di Indonesia akan menjadi yang paling tinggi di ASEAN. Penyebabnya adalah adanya peraturan mengenai kenaikan PPN menjadi 12 persen yang akan ditetapkan pada 1 Januari 2025 mendatang. Jika dibandingkan dengan negara-negara maju di Asia Tenggara seperti Singapura dan Brunei, masing-masing negara tersebut menerapkan PPN sebesar 9 persen dan 0 persen. Dengan kata lain, Brunei tidak mengenakan PPN kepada warga nya. Kedua negara maju ini dapat dikatakan memiliki PPN yang rendah jika dibandingkan dengan Indonesia. Lantas dengan fenomena kenaikan PPN menjadi 12 persen di Indonesia ini, apa dampak bagi masyarakat Indonesia secara luas?
Sejatinya, alasan kenaikan nilai PPN ini adalah untuk menjaga kesehatan keuangan negara. Terdapat beberapa variabel yang menyebabkan kenaikan PPN ini, pertama yaitu untuk meningkatkan pendapatan negara. Beberapa tahun lalu dunia dihebohkan oleh pandemi Covid-19 yang kemudian memperburuk kondisi fiskal, sehingga upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi kondisi tersebut adalah dengan menaikan nilai PPN. Kedua, mengurangi ketergantungan pada utang luar negeri. Melalui kenaikan PPN ini, pemerintah berencana untuk mengurangi hutang yang ada serta menjaga stabilitas ekonomi negara. Upaya tersebut harapannya dapat membantu mengurangi beban hutang dan menciptakan perekonomian negara yang lebih stabil lagi. Ketiga, penyesuaian dengan standar internasional. Meskipun PPN Indonesia nantinya naik menjadi 12 persen, hal itu masih tergolong rendah jika dibandingkan negara maju di dunia. Kementerian Keuangan mengatakan bahwa rata-rata PPN di seluruh dunia, menerapkan tarif PPN sebesar 15 persen.
Sebelum pada penjelasan terkait dampak, perlu diketahui terlebih dahulu bahwa secara sederhana, PPN merupakan pajak yang dikenakan pada setiap transaksi jual beli barang maupun jasa. Pajak ini dikenakan kepada para konsumen akhir saat membeli barang atau jasa. Rencana peningkatan PPN di Indonesia tentu saja menuai dampak positif dan negatif yang ada. Secara umum, dampak positif kenaikan PPN ini adalah meningkatkan sumber pendapatan negara, sama seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Kemudian dari hasil yang diperoleh dapat digunakan untuk mendukung program pembangunan negara seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur, yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan kata lain, pada akhirnya program kenaikan PPN ini akan dirasakan oleh masyarakat luas.
Tetapi dibalik semuanya itu terdapat dampak negatif yang tentu akan berdampak secara langsung kepada masyarakat luas. Dengan kenaikan PPN, semua harga barang dan jasa akan meningkat. Meningkatnya harga-harga kemudian berimplikasi pada daya beli masyarakat yang rendah. Terlebih pada rumah tangga berpenghasilan rendah, sangat mungkin sekali untuk mengalami penurunan daya beli. Lebih lanjut, jika daya beli masyarakat rendah, tentu saja itu akan memperburuk kondisi pasar, meningkatkan potensi PHK, dan mengancam keberlangsungan bisnis. Hal itu dikarenakan daya beli masyarakat merupakan pendorong utama dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dampak dari kenaikan PPN 12 persen ini menimbulkan dampak yang sangat kompleks. Satu sisi bertujuan untuk meningkatkan pendapatan negara, namun di sisi lain dapat menurunkan daya beli masyarakat. Terutama pada kategori rumah tangga berpenghasilan rendah. Akan tetapi semuanya itu dapat berjalan dengan baik jika pemerintah melaksanakannya dengan bijak. Salah satunya yaitu memastikan bahwa dana yang didapatkan dari PPN harus digunakan dengan efektif dan efisien. Hasil dari PPN harus mampu bermanfaat kepada masyarakat. Misalnya digunakan untuk pembangunan infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan.
Referensi :
- https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20241119172438-532-1168377/ppn-ri-jadi-yang-tertinggi-di-asean-jika-naik-jadi-12-persen
- https://www.tempo.co/ekonomi/ini-alasan-pemerintah-naikkan-ppn-naik-jadi-12-persen-1168587
- https://www.antaranews.com/berita/4479261/kenaikan-ppn-dan-pertumbuhan-ekonomi-inklusif#:~:text=Salah%20satu%20dampak%20langsung%20dari,rumah%20tangga%20dengan%20pendapatan%20rendah
- https://www.cnbcindonesia.com/news/20241120113506-4-589629/begini-ngerinya-ppn-naik-jadi-12-pak-prabowo-bisa-menyesal#:~:text=Hal%20itu%20disebabkan%20kenaikan%20PPN,dan%20pendapatan%20masyarakat%20yang%20tergerus
Penulis : Daniel Bakhti Sianturi
Editor : Yosef Triyoga Saputra