Search

Bertema “FVCK”, Pameran Perdana Fotografi Jurnalistik Klub Angkatan 2012

Kontributor : Oleg Widoyoko

 

Jogjanews.com – Apa jadinya jika pameran dari kelompok fotografi jurnalistik justru hendak menafikan kaidah foto jurnalistik? Eksperimen itulah yang ditampilkan dalam pameran perdana Fotografi Jurnalistik Klub (FJK) angkatan 2012 di Kelas Pagi Yogyakarta (KPY), Jum’at-Minggu  (24-26/5).

Lewat pameran fotografi jurnalistik “Fvck” ini, FJK yang merupakan para mahasiswa Universitas Atmajaya Yogyakarta ingin mengapresiasi para pekerja seni lewat fotografi khususnya dengan teknik potrait photography. Bagi mereka para seniman, pengrajin, dan musisi mempunyai loyalitas dan ketekunan yang kuat dalam berkarya dibidangnya masing-masing.

Dimas, ketua pameran mengatakan tema Fvck diambil sebagai bentuk keberanian komunitas untuk lepas dari embel-embel jurnalistik yang telah menjadi nama komunitas. Meski sengaja mengesampingkan sejumlah kaidah foto jurnalistik seperti setting dan manipulasi digital, karya fotografi yang dipamerkan tetap mempertimbangkan prinsip fotografi lainnya seperti penyampaian fakta hingga originalitas tema.

Selain itu sejumlah karya juga menghadirkan eksplorasi teknik, setting hingga olah digital. Lihat saja karya Cristine Sartika yang menampilkan potret seorang desainer muda, Febby Erika Ginting yang dikemas dengan gaya kolase.

Foto desainer yang masih menjadi mahasiswa UNY itu ditempel dengan potongan baju bermotif bunga sehingga tampak seperti potret mainan anak-anak. Selain Erika masih ada 23 fotografer muda yang menghadirkan potret sejumlah pekerja seni mulai dari penari, musisi, pengrajin, desainer, pelukis, bomber, hingga tattoo artist.

Dilla salah seorang pengunjung pameran mengaku cukup mengapresasi pameran tersebut, Meski begitu ia menyayangkan potret seniman yang dipilih sebagai subjek yang kebanyakan berasal dari mahasiwa Atmajaya sendiri.

Sebagai  kota budaya, Jogja mempunyai ribuan pekerja seni dari berbagai bidang yang cukup berkarakter dan mempunyai karya yang baik. “kalau mau hunting sebenarnya banyak seniman yang lebih mumpuni dan berkarakter,” ujar Dilla.

Sumber: JogjaNews

Search
Categories