Handong Global University – Pohang, South Korea.
Awal mula berawal dari rasa penasaran. Melihat ada tawaran dari ACUCA (Association of Christian Universities and Colleges in Asia) bagi mahasiswa UAJY untuk ikut program student exchange ke luar negeri, langsung kami (saya dan 3 teman dari jurusan Ekonomi UAJY) mencari tahu lebih lanjut dan akhirnya memilih studi ke Korea. Di Korea menawarkan beberapa universitas, namun ada universitas yang kualifikasinya agak sulit. Ada baiknya untuk tidak melihat hanya nama universitas tetapi juga persyaratan yang mereka ajukan. Lalu kami memilih Handong Global University (HGU). Sebuah universitas berlokasi di Pohang, Korea Selatan. Kami diminta untuk mengisi formulir pendaftaran, dan menunggu pengumuman. Selama proses pendaftaran hingga selesai kami dibantu oleh bagian bidang kerjasama KKP UAJY. Tentu juga akan berurusan dengan kampus untuk keperluan mata kuliah dan lain-lain. Kami tinggal di Asrama HGU yang berada dalam satu lokasi universitas. Pengumuman keluar kira-kira dua bulan sebelum keberangkatan. Langsung kami menyiapkan persayaratan universitas berupa : Visa ke Korea, Surat keterangan sehat dari Rumah Sakit, Surat dari Bank, dan tiket keberangkatan. Biaya asrama selama 4 bulan sekitar Rp 6.000.000,00 dalam Rupiah. Serta untuk keperluan pribadi dalam sebulan sekitar Rp 5.000.000,00. Sehingga dalam 4 bulan menjadi Rp 20.000.000,00. Harga tiket pesawat menyesuaikan. Saya juga mengajukan proposal ke kampus sehingga dari kampus diberi Rp 5.000.000,00.
I live with my family since I was born until now. I don’t know and there is side of me that afraid to move from my daily habits. But i want to know what world offers for me. I send my application to ACUCA and just hope for the best, what will be, will be. Finally ACUCA announce that I can take exchange program to South Korea-Handong Global University. At that time I begin to search what is it about this country. I am sooo excited ! This is my first time going abroad, alone, and I really can’t wait to feel winter actually. After my long preparation finally we boarding and arrived safely. First though.. Wow this is real. I am in Korea ! For four month and I am ready to explore. They are so different and I can say it special. Korean people really open minded, even their english is better than us (Somehow I ever read about Korean people don’t like another language, and i am wrong). The dorm are very warm, the people is like our family. Also the Professor always welcomed us in friendly way.
Satu semester di Handong ditempuh selama 4 bulan (September-Desember). Selama di Handong saya mengambil 13sks yang artinya 5 mata kuliah yang nantinya akan di transfer ke UAJY menjadi mata kuliah. Tetapi ada beberapa mata kuliah yang tidak bisa di tranfer tetapi wajib untuk diambil misalnya mata kuliah bahasa Korea. Juga ada mata kuliah yang ternyata tidak bisa di transfer ke kampus, dan akhirnya menjadi mata kuliah tambahan tanpa kode Mata Kuliah. Perjalanan ke Korea dapat ditempuh kurang lebih 7 jam dari Jakarta. Menjadi sebuah kesempatan langka bagi yang ingin merasakan pengalaman belajar di luar negeri.
Providence University, Taichung- Taiwan
Awalnya, dari pengumuman SMS ACUCA di kampus, saya merasa tertantang untuk mengikuti kegiatan ini. Ingin merasakan bagaimana belajar bahasa dan budaya baru dan mengenal teman-teman dari berbagai negara. Banyak universitas-universitas yang ditawarkan diberbagai negara, tapi saya langsung menentukan pilihan. Taiwan!. Setelah menentukan negara mana yang ingin dituju, saya langsung berkonsultasi dengan KKP dan mengirimkan berkas (CV, transkrip nilai, motivation letter, passport dan surat kesehatan). Visa diurus belakangan seletah mendapatkan feedback dari kampus tujuan berupa acceptence letter. Kurang lebih tiga bulan menunggu, saya mendapatkan acceptence letter dan langsung mengurus Visa.
Singkat cerita setelah satu semester di Providence University Taiwan, saya tidak hanya mendapatkan pengalaman akademik seperti belajar bahasa baru dan kuliah dengan suasana baru. Saya juga merasakan bahwa banyak sekali pengalaman berharga dengan mengenal dan tinggal bersama orang-orang dengan budaya yang berbeda. Saya benar-benar belajar banyak dari 18 minggu yang pendek itu. Jika teman-teman berencana untuk mengikuti exchange student namun takut biayanya yang mahal, saya rasa dengan berangkat keluar negeri sebagai mahasiswa memberikan banyak keuntungan. Misalnya tiket pesawat yang lebih murah, pengurusan visa yang relatif lebih cepat dan tentunya fasilitas-fasilitas dari kampus tujuan untuk exchange students. Secara keseluruhan biaya yang saya keluarkan sekitar RP. 20.000.000,- (asrama+biaya hidup) dan kurang lebih RP.5.000.000,- untuk transportasi. Kemudian dengan mengajukan proposal ke kampus saya mendapatkan subsidi transportasi sebesar Rp. 5.000.000,-. Saya mengikuti kegiatan ini pada semester tujuh, sehingga biaya perkuliahan gratis termasuk belajar bahasa Mandarin selama satu semester. Jika teman-teman mendapatkan banyak pengetahuan entah berupa teori-teori dari kelas mengenai budaya ataupun komunikasi lintas budaya,maka dengan mengikuti kegiatan ini teman-teman akan mengalaminya sendiri dan ini akan menjadi pengalaman tak terlupakan!.
Yuliana
Mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi 2010